Kamis, 11 Februari 2016
Menguji Dua Prosesor Intel Skylake Terbaru, Bagaimana Performanya?
Menguji Dua Prosesor Intel Skylake Terbaru, Bagaimana Performanya?
Riandanu Madi Utomo - 03 September 2015 15:00 wib
Intel Core i5-6600K dan Core i7-6700K
Intel Core i5-6600K dan Core i7-6700K
Metrotvnews.com, Jakarta: Bulan Agustus lalu, Intel merilis jajaran prosesor baru yang diberi nama Skylake. Prosesor generasi ke-6 yang merupakan penerus dari Broadwell tersebut merepresentasikan iterasi "tock" dalam filosofi perkembangan proses "tick-tock" dari Intel.
Sebagai prosesor yang berada di iterasi "tock", Skylake memiliki proses fabrikasi yang sama dengan Broadwell, yaitu 14nm. Perbedaannya, Skylake menggnakan desain mikroarsitektur baru yang diklaim dapat memberikan peningkatan performa secara keseluruhan dan menurunkan konsumsi daya listrik.
Selain hadir dengan mikroarsitektur baru, Skylake juga hadir dalam bentuk baru. Ia tidak lagi menggunakan soket yang sama dengan pendahulunya dan beralih ke socket LGA1151. Skylake juga telah mendukung penggunaan RAM DDR4 yang mulai hadir di pasar.
Kehadiran soket dan tipe RAM baru ini memang cukup merepotkan bagi mereka yang berniat meng-upgrade PC-nya, karena harus dibarengi dengan mengganti motherboard serta RAM.
Saat ini, baru ada dua prosesor Skylake yang dirilis di pasar, yaitu Intel Core i5-6600K dan Core i7-6700K. Keduanya diumumkan pada acara Gamescom 2015 pada tanggal 5 Agustus kemarin. Keduanya juga merupakan jajaran prosesor yang telah ter-unlock atau dapat di-overclock dengan target pengguna para gamer PC.
Tentunya, Intel juga akan merilis varian prosesor Skylake yang lain, termasuk varian prosesor untuk perangkat mobile.
Lalu bagaimana dengan performanya?
Kami memang telah menguji kedua prosesor tersebut selama sepekan. Pengujian tak bisa terlalu komprehensif karena keterbatasan data, namun setidaknya kita bisa mendapat gambaran mengenai kedua prosesor baru ini.
Keduanya kami uji dengan empat motherboard Z170 yang berbeda, RAM DDR4 Kingston HyperX Fury 2x4GB dengan konfigurasi dual channel, SSD Kingston 120GB, dan sistem operasi Windows 10. Sementara untuk komponen lainnya, kami menggunakan komponen yang sama dengan tesbed di lab Metrotvnews.
Motherboard yang kami gunakan untuk menguji kedua prosesor Skylake tersebut adalah GIGABYTE GA-Z170X Gaming 7, ASUS ROG Maximus VIII GENE, ASUS Z170 PRO GAMING, dan MSI Z170A Gaming M9 ACK.
Pengujian kami bagi dalam empat tahap. Pertama, pengujian dengan menggunakan PCMark 8 untuk mengukur performa dengan skenario penggunaan PC sehari-hari. Kedua, dengan menggunakan SuperPi untuk mengukur kemampuan kalkulasi prosesor. Ketiga, pengujian kompresi file untuk mengukur seberapa cepat prosesor dapat melakukan kompresi terhadap kumpulan file dengan total 1GB, dan yang terakhir adalah pengujian ekstrasi file untuk mengukur waktu ekstrasi yang dibutuhkan prosesor pada file RAR sebesar 1GB.
Semua hasil pengujiannya akan kami bandingkan dengan hasil pengujian yang sama kepada PC tesbed kami yang menggunakan prosesor Intel Haswell.
Pengujian PCMark 8
Dalam pengujian dengan menggunakan PCMark 8, secara keseluruhan prosesor Skylake terlihat tampil dengan sangat baik. Baik pada prosesor i5-6600K maupun i7-6700K, keduanya mampu meraih skor yang sangat tinggi. Keduanya mampu memperoleh skor di atas 5.000 poin yang berarti sangat bagus. Perlu diketahui, kami masih jarang sekali melihat kombinasi prosesor dan motherboard yang mampu menghasilkan skor melebihi 5.000 tanpa di-overclock.
Keempat motherboard Z170 yang kami uji berhasil memperoleh skor rata-rata sebesar 5.427 poin untuk prosesor i7-6700K, dan 5.276 poin untuk prosesor i5-6600K. Jika dibandingkan dengan prosesor Intel "Haswell" Core i7-4790K yang kami gunakan sebagai tesbed, perbedaan skor antara prosesor Haswell dan Skylake terlihat cukup besar. Selisihnya bahkan mencapai 1.700 poin atau hampir sekitar 50 persen dari performa i7-4790K.
Pengujian SuperPi
Sama dengan pengujian PCMark 8 sebelumnya, prosesor Syklake juga tampil lebih baik daripada Haswell pada pengujian dengan menggunakan SuperPi. Pada mode kalkulasi sebesar 32Mb, prosesor i7-6700K dan i5-6600K memerlukan rata-rata waktu selama 7 menit 30 detik.
Sementara prosesor Haswell i7-4790K membutuhkan waktu 9 menit 42 detik. Jika dibandingkan, peningkatan performa dari Haswell ke Skylake pada pengujian ini adalah sekitar 30 persen.
Yang menarik adalah rata-rata skor dari kedua prosesor Skylake tersebut sama besar. Artinya, baik prosesor i7-6700K maupun i5-6600K memiliki kemampuan kalkulasi single thread yang sama besar.
Pengujian kompresi dan ekstrasi
Pengujian terakhir adalah kemampuan kompresi dan ekstrasi. Pengujian ini akan memperlihatkan seberapa cepat kedua prosesor Skylake ketika diperintahkan untuk melakukan kompresi dan ekstrasi kepada sekumpulan file sebesar 1GB.
Prosesor i7-6700K mampu melakukan kompresi file 1GB dalam waktu yang cukup singkat, 36 detik saja. Sementara prosesor i5 mampu melakukan kompresi dalam waktu 49 detik. i7-6700K mampu melakukan esktrasi file RAR 1GB dalam waktu yang lebih cepat, yaitu 20 detik, sedangkan prosesor i5-6600K dapat melakukan ekstrasi dalam waktu 22 detik.
Jika dibandingkan dengan prosesor Haswell i7-4790K, kedua prosesor Skylake memang terlihat lebih unggul. Selisih waktu kompresi menunjukkan bahwa i7-6700K lebih unggul sekitar 50% dan i5-6600K lebih unggul sekitar 25 persen dari i7-4790K.
Namun pada pengujian ekstrasi, perbedaan peningkatan performanya semakin menipis dengan i7-6700K meningkat sekitar 25 persen, dan i5-6600K meningkat sekitar 20 persen dari i7-4790K.
Kesimpulan
Dari berbagai pengujian yang kami lakukan, tak bisa dimungkiri bahwa Skylake memiliki performa yang lebih baik dari prosesor generasi sebelumnya. Peningkatan performa tersebut terasa cukup signifikan bila dibandingkan dengan prosesor Haswel i7-5790K yang kami gunakan. Dari mana peningkatan performa tersebut berasal?
Pertama tentu saja dari proses fabrikasi 14nm yang digunakan di Skylake. Dengan metode fabrikasi tersebut, jumlah transistor yang ada di dalam prosesor Skylake menjadi lebih banyak ketimbang prosesor Haswell yang masih menggunakan metode fabrikasi 22nm. Semakin banyak jumlah transistor dalam sebuah prosesor, maka akan semakin cepat prosesor tersebut bekerja.
Faktor kedua adalah penggunaan RAM DDR4. Perlu kami akui bahwa salah satu penyumbang terbesar dalam peningkatan performa pada Skylake adalah karena penggunaan RAM DDR4. Berbeda dengan DDR3, DDR4 memiliki kecepatan transfer yang lebih tinggi. Hal tersebut membuat instruksi dapat disalurkan lebih cepat ke prosesor.
Lalu apakah PC Anda harus di-upgrade?
Jawabannya tergantung kepada spesifikasi PC dan kebutuhan Anda. Peningkatan performa pada Skylake memang cukup besar, namun Anda pun harus memperhitungkan biaya upgrade yang akan dikeluarkan karena Anda juga harus mengganti motherboard dan RAM untuk PC Anda.
Saat ini, motherboard untuk Skylake yang tersedia di pasaran baru motherboard dengan chipset Z170 yang harganya tergolong tinggi. RAM DDR4 pun masih jarang digunakan karena harganya masih cukup tinggi.
Jadi, menurut kami, jika Anda masih memiliki PC dengan spesifikasi yang tidak tertinggal jauh, sebaiknya Anda menunda untuk melakukan upgrade sampai Intel merilis varian Skylake lain serta menunggu motherboard seri lain muncul di pasar.
Jika Anda ingin membuat sebuah PC baru, kami sarankan untuk langsung beranjak ke Skylake karena ia memiliki potensi besar.
Sumber =http://teknologi.metrotvnews.com/read/2015/09/03/427473/menguji-dua-prosesor-intel-skylake-terbaru-bagaimana-performanya
1xBet korean sportsbook - Legalbet
BalasHapus1xBet is 메리트 카지노 쿠폰 a new sports betting application. This application has received an RNG of up to 20% in our งานออนไลน์ favor. 1xbet korean